Setelah dua bulan aku tinggal di kota ini akhirnya aku bisa bawa motor sendiri. Namun, tetap saja aku masih merindukannya, setiap melihat orang-orang yang di bonceng aku selalu berpikir "dulu kita juga pernah sebahagia itu di atas motor, tertawa, bercerita, aku rindu". Aku masih selalu menangis sendiri di dalam kamar setiap malam, aku bingung harus bercerita kepada siapa.
Bulan selanjutnya tepatnya di bulan november organisasi fakultasku membuka open recruitment anggota baru. Aku memang anaknya aktif dalam berorganisasi semenjak SMP kelas 7 dan terus berlanjut sampai SMA, namun aku takut akan cinlok di organisasi lagi. Namun, aku menepis hal itu karena aku lebih tidak ingin membuang waktuku hanya untuk menangisi seseorang yang takkan pernah kembali.
Aku berusaha semaksimal mungkin mengikuti serangkaian acara open recruitment tersebut, hingga pada akhirnya hari pengumuman pun tiba. Pengumuman tersebut diumumkan di grup WA namun aku tidak menemukan namaku di dalamnya. Hingga pada akhirnya ada kating yang bertanya nomor hp ku di grup dan salah satu temanku ngetag no ku.
+62xxxxxxxx :
"Permisi, ini benar namanya Maira?"
Me :
"iyaa kak benar, ada apa ya?"
+62xxxxxxxx :
"Selamat yaa kamu keterima di dewan mahasiswa psikologi, tapi kamu ngga satu organisasi dengan teman angkatanmu. Nanti kamu disana akan di bimbing oleh mas alex dan maaf yaa namamu ngga di cantumin di grup"
Me :
"Wahh, baik mas terimakasih banyak informasinya"
+62xxxxxxxx :
"Sama-sama, semangat yaa.."
Me :
"Siap mas, terima kasih"
Jujur aku terkejut karena itu masih sekitar jam 9 pagi, awalnya aku mengira bahwa aku tidak di terima di organisasi namun tiba-tiba mendapat chat seperti itu. Senang sekali rasanya tapi tetap ada rasa khawatir dalam diriku, aku juga takut kejadian di SMA terulang kembali. Ya aku takut cinlok di organisasi lagi, aku harus selalu bersikap profesional meskipun telah putus, dan bagiku itu lumayan menguras energi.
Tapi pada akhirnya aku menerima hal itu, aku hanya akan berusaha untuk menahan diriku untuk tidak menyukai siapapun disana. Dua minggu setelah pengumuman itu ketua organisasiku mengajak kumpul internal di burjo yang lumayan dekat dengan rumah pade budeku.
Akhirnya untuk pertama kalinya aku kumpul bersama seluruh anggota DEMA psikologi yang berjumlah 9 orang hehe. Memang sedikit, itu dikarenakan angkatanku banyak yang kurang berminat ikut organisasi jadi yang daftar pun sedikit. Kami membahas mengenai program kerja apa saja yang akan dilaksanakan dalam satu periode ke depan, juga berkenalan dengan satu sama lain.