NASIONAL
10 Sep 2017 11:00
710
Richard Oh Umumkan Daftar 10 Besar Karya Terbaik Kusala Sastra Khatulistiwa 17

Penakota.id - Kurang lebih, sudah 17 tahun lamanya salah satu penghargaan kesusastraan Indonesia, yakni Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK) didirikan. Richard Oh, salah satu sastrawan yang juga bos dari toko buku QB itu telah menggagas penghargaan yang cukup bergengsi tersebut sejak tahun 2001 silam. Awalnya, sebelum berganti nama menjadi Kusala Sastra Khatulistiwa pada tahun 2014, Oh menamai penghargaan dengan nama Khatulistiwa Literary.

KSK lahir atas kepedulian Oh terhadap karya sastra juga penulis-penulis Indonesia yang menurut pengamatannya sebelum penghujung pergantian tahun millennium, dari segi alat-alat perangkat kerja sangat kurang. Maka dari itu Oh dalam suatu percakapannya bersama Takeshi Ichiki di awal tahun 2000 melontarkan sebuah gagasan untuk memberi suatu tunjangan bagi para penulis Indonesia. Oh berpikir dan ingin menciptakan sebuah anugerah sastra dengan prestise bahwa penulis-penulis Indonesia mendapatkan pundi yang memadai sehingga dapat sangat membantu mereka meringankan bebannya dalam membudayakan literasi. Tercatat sudah puluhan sastrawan yang menjadi pemenang anugerah sastra yang dicanangkan oleh Oh, di antaranya, Goenawan Mohammad, Remy Sylado, Hamsad Rangkuti, Sapardi Djoko Damono, hingga yang paling terbaru, Yusi Avianto Pareanom dan F. Azizi Manna.

Biasanya, KSK dibagi menjadi 2 kategori penghargaan (Fiksi/Prosa dan Puisi). Setiap tahunnya, karya-karya dari penulis sastra yang terbit dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, diseleski oleh tim dewan juri KSK. Akan tetapi berbeda pada tahun ini. Oh, lewat akun Facebook pribadinya, Sabtu, 9 September 2017 telah mengumumkan daftar 10 besar karya terbaik KSK ke-17 bertambah menjadi 3 kategori. Pertama adalah kategori Fiksi/Prosa, kedua kategori Puisi dan sebagai tambahannya Oh memberi kesempatan pada banyak penulis untuk mendapatkan penghargaan lewat kategori Karya Perdana dan Kedua. Berikut 10 Besar Kusala Sastra Khatulistiwa ke 17 yang Oh umumkan dalam urutan acak:

 

1. Kategori Fiksi

Pagi Yang Miring Ke Kanan | Afrizal Malna

Tanah Surga Merah | Arafat Nur

Pingkan Melipat Jarak | Sapardi D.Damono

Saya Tidak Boleh Berbicara Sejak Bayi Demi Kebaikan-Kebaikan | Edi A.H Iyubenu

Calabai: Perempuan Dalam Tubuh Lelaki | Pepi Al-Bayqunie

Cerita Tentang Tuan Kecil dan (Sedikit) Tentang Tuan Besar | Wendoko

Bakat Menggonggong | Dea Anugrah

Lengking Burung Kasuari | Nunuk Y. Kusminana

Telembuk, Dangdut dan Kisah Cinta Yang Keparat | Kedung Darma Romansa

Dawuk: Kisah Kelabu Dari Rumbuk Randu | Mahfud Ikwan

 

2. Kategori Puisi

Ludruk Kedua | Dadang Ali Murtono

Badrul Mustofa | Heru Joni Putra

Di Ampenan Apa Lagi Yang Kau Cari | Kiki Sulistiyo

Blitar Di Pintu Samar | W. Haryanto

Bekal Kunjungan | Nermi Silaban

Kota, Kita, Malam | Isbedi Setiawan Z

Tamasya Cikaracak | Toni Lesmana

Penyair Revolusioner | Deddy Arsyadi

Lelaki dan Tangkai Sapu | Iyut Fitrah

Rahasia Dapur Bahagia | Hasta Indriyana

 

3. Kategori Tambahan Tahun ini: Karya Perdana dan Kedua

Seikat Kisah Tentang Yang Bohong | Berto Tukan

Rumbalara Perjalanan | Bernando J. Sujipto

Resep Membuat Jagat Raya | Abinaya Ghina Jamela

Bekal Kunjungan | Nermi Silaban

Pertanyaan-pertanyaan tentang Dunia | Mutia Sukma

Pledoi Malin Kundang | Indrian Koto

Lengking Burung Kasuari | Nunuk Y. Kusmiana

Api Kata | Kim Ghozali AM

Badrul Mustofa | Heru Joni Putra

Kartu Pos Dari Banda Neira | Zulfikli Songyanan

 

“Tahun ini penyelenggaraan Malam Khatulistiwa akan diadakan pada bulan Oktober di Plaza Senayan,” tulis Oh, di laman media sosialnya.

 

(penakota.id - fdm/fdm)