Seorang bapak membopong seorang yang mati, lusuh Duduk di kereta mencuri semua mata Seorang haji duduk di sebelahnya, bersorban alim berjanggut wibawa Di sebelah lagi duduk yang muda, terpelaj...
Kiasan demi kiasan Puisi dewi puisi Oh jarak denyut nadi Yang mulai jauh-menjauh Detak jantungnya Tak pula berkawan dengan waktu
Kuda perang yang terlempar dari tuan kasihnya; Hai, Tuan, Aku pasrahkan tulang Jiwaku milikmu Tapi waktuku telah membeku, di padang rumput embun dan kelopak bunga sepatu. Kenapa aku tid...
Aku ingin meninggalkanmu, di galeri kota. Sepi. Sebagai lukisan. Tugur. Bukan untuk dikagumi. Tapi untuk beradu, dengan dinding-dinding putih yang sangat salju. Tak kuijinkan lekuk siku kanvasmu...