Sedih menyeruak dalam dada.
Tatap matanya malu berkaca-kaca.
Sedih menundukkan kepala,
hingga tetes air jatuh bersama lelahnya.
Dan senja tersentuh,
ia memerah hangat, memeluk
mereka-mereka yang sedih, menunduk
tak bernyali menatap senja
yang tak lama lagi tenggelam.
Hingga mereka yang sedih
merenggangkan rasa
seluas-luasnya;
setulus-tulusnya;
seikhlas-ikhlasnya,
dan untuk yang kesekian kalinya,
senja karam,
tenggelam.