Sekian kali matahari lewat Satu yang menyilaukan Kau yang terhalang Membawa dua lembar mawar Perlahan dekat hangat mendekat -dari ayu
Petang lalu, aku bertanya "bagaimana?" Dia mengangguk Malam itu, kita lahap seluruh kata Kita hempas huruf-huruf yang berbayang Semoga, ini awal yang baik -ayu, sepenggal bait dari 3/201...
Pagiku berseri Kamu bak bulan suci yang ditunggu sejuta umat Ternyata, membuat ragaku berisi Kamu yang berkisah dengan sajak serdadu Yang selalu beradu dengan lantana yang bisu Sederhana saja,...
Aku pindah kota, ya. Kamu di sini saja, bersamanya. Hidup dengan damai. Tenang, aku akan mencari bahagiaku di sana, meski tanpamu. Aku akan pergi ketika matahari terbit, semoga kamu tidak tahu....
Aku ingin bermain di hutan dekat istana Meluapkan segala pedih dirasa Menumpahkan cat warna ke sungai pustaka Berlagak senang bak putri raja Dikawal penjaga hingga aku lelah...
Jangan di sini Kamu sepertinya salah alamat Di sini tak menerima pengungsi Apalagi yang sedang berkamuflase Seberapapun usahamu berdiam diri di sini Kamu tidak akan disambut atau dilayani Ini...
Tuan, jangan berlakon seperti memberi hati Bercakaplah sesuai isi hati Jauhi krama yang tak dari hati Sebab bermain hati itu nyeri Tuan, sang puan lebih bahagia tentang bara damai Janganlah men...