: M. Jejak langkah setapak mulai terhapus, juga tertawa kecil kita di awal perjalanan ini. Di sekitar kita, Ada dentum kaki gemetar d...
Di dalam kereta: Aku melihat banyak orang, juga barang-barang. Tapi aku tak juga melihat, Ada hati kita di sana. Ternyata Kita sudah berhenti, D...
Lengang yang diselimuti mentari, Menikam atap rumah kita yang bersahaja. Bahkan pelupuk mata, Tak lagi piawai sembunyikan resahnya. Di sanding rumah ki...
Andai aku menjadi koruptor, Para anak Adam akan melolongkan namaku di sejauh garis potong lanskap menuju Kuningan. Di sana, kentara sebuah jambar bola mata ...
: Mahasiswa/i Ahsan, Kau boleh jadi dewasa perlahan dengan dendam dan puisi yang kau sembah dalam angan. Tapi, jangan sampai kepala tafakur dalam getir. Jadilah penyair, atau sekali...
Biarlah bunga-bunga bertaburan dari mata ibu, dan kita di sini: diam-diam memunguti jejak rerumputan.
Kutu-kutu Telah mati Di halaman sebuah perpustakaan tua. Dan buku-buku, Serta setabur kembang layu Yang digunting dari dada Menghiasi penguburan Matinya kata-kata.