Herman Herman
@hermanxherman
Mengikuti
3
Pengikut
21
Karya
13
Like
5
Lihat informasi detail
Puisi
03 Oct 2022 14:21
13
Ciuman

Sore itu, matahari pulang ke peraduan Di persimpangan ia berpapasan dengan hujan Matahari tak bersembunyi belakang awan Kali ini dibiarkannya cahaya menyala pada tiap gugur rintik...

Puisi
07 Jun 2020 16:50
94
Lupa Memesan Senyuman

Aku heran mengapa restoran ini masih banyak pengunjung, pelayan mereka berwajah masam dan rasa masakan pun biasa saja. Ketika pesananku diantar oleh pelayan berwajah datar rasa makanan pun ja...

Puisi
09 Mar 2019 20:39
183
Mewarnai Langit Gelap

Mewarnai langit yang hitam pekat, api bekerja hanya sekelebat berlalu dari matamu, berjatuhan menjadi abu dan langit pun membiru, seperti aku. Kehilangan bayangan Kepada matahari...

Puisi
15 Mar 2018 08:34
180
Sepi

Restoran ini sepi, tak ada bunyi denting sendok mengadu pada piring Tak ada riuh pengunjung bising, meja-meja kering. Lalu disuguhi yang semula kita resapi, sepi.

Puisi
23 Feb 2018 07:56
156
Inisiasi Rasa

Waktu, latar berwarna kecemasan. Terang gelap yang saling silang. Suara-suara tembakan dari film tema kejahatan. Jenuh, kamuflase warna di dinding waktu. Penuh coretan yang kerap menyaru. Meray...

Puisi
21 Feb 2018 10:17
163
Pemakan Plastik

Mereka menulis puisi Mengaku paling mengerti perihal kesenduan menggurat kesedihan di atas kertas buram Rekaan tangis pada baris-baris tanpa arahan Kata yang tak saling berkenalan, kehilangan tuju...

Puisi
20 Feb 2018 10:46
140
Kemana?

Pikiranku adalah gang sempit menuju rumahmu Lalui kumuh pemandangan Riuh anak-anak kecil berlarian Pikiranmu adalah setapak buntu penuh ilalang Menanjak dan menurun tak berarah kepastian Menuju l...

Puisi
20 Feb 2018 10:35
148
Marah

Menjadi pemarah setiap hari Bergegas menua atau jadi benda mati saja Meja, brangkas , apa saja yang tak bisa diajak bicara. Dan pendingin ruangan membekukan kita. Kebosanan, berhala yang kusemba...

Puisi
19 Feb 2018 11:56
180
Perokok

Asapiku dengan persepsimu “Rokok adalah Ibu, yang lahirkan ide-ide baru.” Katamu. Yang aku tahu dompetmu tak berhenti mencandu. Zat-zat berbahaya berbahasa kedokteran Lebih kau hafal ketimbang t...

Puisi
19 Feb 2018 11:44
197
Mata Kaca Ibu

Tak sempat teralir, kata maaf pada pamitku yang serupa nyala petir. Kukemasi diri dan meninggalkan beberapa khawatir. Lembab di mata tertahan, sebelum diriku hilang sesudah pertigaan. Aku harus b...

Pengikut
Mengikuti
Foto Profile