Mata Sekejap melirik langit jatuh Langkah setia melanggar demi nadi Lambai Meninggalkan gemuruh pantai Sesungguhnya Aku ingin lebih diam Mendengar keluhan alam Aku ingin lebih sabar Berbic...
Katakan halo Serah pada liku-liku Bila pagi ini masih belum juga : Katakan hai Cuek Sinis Menabur asam cuka Segala rupa wanita Khalayak ramai berbisik Aku gagal karna baikmu Maka aku tak...
Setelah segelintir malam panjang Ku tegakkan gada di lereng kemelut Biasanya aku nikmati saja perapian ini Antara : Hilangnya bahagia atau munculnya siksa Aku sila Aku nila Aku gila Ka...
Ada sisa suara Ada sisa tangis Di telingaku Memang Tiada surut doa mengguncang Tiada akhir doa pagi ini Sebenarnya Akupun ingin engkau disini Ataukah aku kesana? Terus Sudah itu ikut tangism...
Getar tubuh menuju kaku Mimpikah ini? Tak bosan melihat nyatanya Buah simalakama? Ku dapati pasti Menerima kekalahan itupula Memberi semua kebahagianku
Kamar kalingan bambu Ia siam dan duduk sila Bukan untuk dewi fortuna Hanya sesuap pengharapan Untuk kisah sayang esok pagi Sedang ibu hanya memberi cawang Akan ingat kalau ini sarapan Bukan dus...
Aku dikau dahulu adalah kekosongan Bocahnya kegiatanku Manisnya masa kecilmu Tahun dibawa pergi Buah semakin matang Apa iya itu adalah kita? Aku dikau sekarang adalah sesuatu Aku ada disisimu...
Tersentuhlah sebuah suasana Kala itu terpampang sebuah siluet Tentang apa itu dirimu Apakah ada celah ataukah misteri? Segelap apakah dirimu saat cerah? Menyimpan sebuah sandi nadi yg terpoto...
Sebuah mimpi bagai longkah Semampai turun dari dahan-dahan lontar Merapat ke lahan carut-marut Kutinggalkan itu sejenak Segenggam serunai kala sakti Menangkan ku bila hampa Mengalunkan hasrat mu...
ASAL MULA HATIKU PADAMU ADALAH KEMURNIAN ASAL KULIHAT DIKAU BERSILA DUDUK DENGANKU ADALAH GETARAN BAGIKU ASAL HATI TAK BERMAIN-MAIN ADALAH ASA BAGIKU ASALKAN SEPI KAU BUANG ADALAH KETEDUHAN BUA...