Sudah puluhan menit kami menggambar di meja yang sama namun saling bungkam. Bagiku, teriakan hujan sudah membuat suasana menjadi meriah. Bahkan, menghirup oksigen di ruangan yang sama pun cukup mendes...
sendiri bersanding kopi mendengarkan teriakan hujan bayangmu terbentuk di setiap teguk matahari datang dengan meringis kemudian kopiku habis
[4] langkah terseret ke arah gudang bersimbol kenangan kudapati cermin kusam di depan kursi rusak di samping lemari tanpa pintu menggumpal niat untuk memandang kedalam mata coklat yang tajam menc...
"Bergegaslah, hari mulai gelap" gumamku pada gadis dalam cermin keruh itu. Seperti cat hitam yang baru tumpah ke kanvas, matanya hitam pekat dan basah. Ia pegang erat-erat mawar merah yang sejak...
Ombak kecil berkinja-kinja kegirangan Menyambut pinar senja yang terasa manja Terpaku di pinggir pantai sementara Jingga mulai tumpah sebanyak-banyaknya Mengancaikan langit biru Membentuk senyu...
Aku berdiri memandangi ombak pantai dari jendela terbuka. Dari kamar hotel lantai lima ini aku dapat melihat kursi-kursi di pinggir pantai dengan hiasan bunga di semua sudut. Aku meremas-remas tangank...
Menikmati sore hari di bawah pohon kelapa. Memeluk gitar kesayangan dengan apel di tangan. Beralaskan kain biru kesukaanku. Tak lupa kopi dan beberapa camilan. Seorang gadis dengan rambut sebahu yang...
Kekuatan maha nyaman dapat kurasakan dengan menutup mata Dalam sekejap aku dapat menikmati indahnya semesta Menyirami jiwa mati Menyulapnya menjadi merpati Wahai sang pencipta rindu Kau harus...
Silakan rampas semua kepercayaanku. Berlarilah hingga langkahmu tak lagi terlihat dalam radiusku. Telantarkan aku dengan seonggok kebohonganmu. Siram aku dengan asa sisa, jika masih ada. I...
Aroma mentari mulai surut Orang-orang di trotoar itu dicambuk hujan Berlarian bersembunyi di balik tembok Kendaraan beralas aspal berubah beku Hanyut dalam kemacetan...