"Rindu adalah Becak Angkasa yang tiba-tiba berhenti di putaran ke tujuh, dan di atas kita gemetar menunggu." Jatuh sejatuh jatuhnya...
Barangkali sudah waktunya menidurkan kekanak yang meminta dihidangkan saban hari kemudian membangunkannya sewaktu-waktu “Langkah ini sudah gemetar.” Katamu. Lambung menjadi lautan kuning, men...
Kita masih butuh dan mengerti barangkali semaak membicarakanmu setiap hari, dari langkah menginjak daun-daun gugur yang basah dipeluk embun nasib kau tanak terlalu pagi, tapi uap pada bulir beras ha...
Pada ranting bercabang yang rapuh di penghujung musim membiarkan angin mengunjungi batas-batas peristiwa di pagar bambu debit terakhir yang tertinggal tiba-tiba menanyakan siklus yang membuat berce...
"Aya indung, aya bapa, indung nu ngandung bapa nu ngayuga." Janin-janin Puntius binotatus tidak akan lagi kau temui di bibir arus dekat tanah ibu. Mungkin kita akan menangkapnya sewaktu-waktu di da...
Suatu ketika kayu-kayu bertumpuk yang dibiarkan di sisi pembakaran hanya memberikan bekas bekas hitam di dinding. pembaringan besi sudah lama dibiarkan, sepeda lapuk yang lupa usia, kursi yang nampak...
Kumbang datang bergantian Dahan Murraya basah ripuk menjauh tajuk Sebab embun bertumpuk semalaman Dipetik pukul tujuh pagi Mengering digenggam jemari Angin pergi lebih cepat Menemui tujuan ber...
Kepada akar, Menyulam menghujam Timbul kekar dipermukaan Kepada daun, Menghijau jadi rimbun Belukar padat kekar menimbun Sulam bambu pada jarak melingkar Tampak biru jauh di utara Terik b...
Aku juga ingin keberadaan kita seperti halaman dibuku itu tapi tidak seperti halaman 1 dan 2 yang saling membelakangi. Tapi aku ingin seperti halaman 2 dan 3, 12 dan 13, 24 dan 25, ketika buku i...
Baiknya kau menjadi sosok yang penting tapi kau masih saja menunggu senja untuk kau bisa jatuh hati juga menunggu hujan untuk kau bisa mengenang harapan yang sudah hilang. Kau waktu itu sama sepe...