Di tengah malam minggu Selalu ada bertandu-tandu rindu Rindu menggebu pilu Tuan! Aku butuh secangkir teduhan pandang mu! Sekepul hangat belaian tangan mu! Bukan secangkir kopi pahit yang seirama...
Pagi itu surya bertanya, Mengapa gundah mengadah di wajah yang indah? Mengapa lirih mengalun berseri-seri? Mengapa tinta hitam berteman dengan puan? Mengapa sendiri di satu hari? Dan puan pun me...
Lagu adalah cara ku merindu Ku dengarkan lagu sendu Sambil bersedu-sedu Ku dengarkan lagu cinta Di tengah ketukan dansa Blues terdengar halus Bahkan membuat aku tegerus dalam sebuah arus Tapi,...
Menyendiri mengendus aksiri Menari bak peri sendiri Lari... Lari... Dan aku pun kembali Dingin paras mu selalu teduh Seteduh rintik pahit sore ini Rindu...
Sia-sia berjingkat Harap nya untuk memikat, ibarat melongok pekat. Eh si tuan terikat.
Kata nya dia kesepian, tatapan nya pun menari di layar telepon tak bergambar. Mungkin rusak, atau mungkin sengaja di matikan. Tapi menurut ku, ia sedang menunggu pesan dari si pembawa kesan. Ting! Itu...
Kalau kata mu marah bersahabat dengan lara Bagi ku luka selalu bergandengan dengan duka Dan salah nya kamu suka
Selangkah dua langkah Ketiga aku lupa Empat lima enam Itu masih tertanam Tujuh mendekat ke delapan Ah dasar plin-plan Sembilan sepuluh Katanya rindu Sebelas dua belas Jangan memelas! Apa semuanya...
Tercekat pekat Lara berkelana Bintang memang memikat Tapi gulana Ia hampiri ombak Gamang Bertelungkup di hutan Sepi Hiduplah digresi Bak panci terisi Ah bimbang Aku tumbang Tersayat-say...
Kau tahu apa yang lebih panas dari panci air yang sedang di panaskan? Bukan. Bukan api nya. Tapi cahaya matahari sore ini. Angin bertiup kencang bersama alunan kicau burung yang tengan bersemangat men...