I apa yang bisa kau tangkap dari sunyi yang tiba-tiba meledak begitu saja beberapa saat lamanya apa yang bisa kau terka jika mendadak gelap...
rinduku akhirnya mengerti deras hujan tanpa cahaya matahari berarti tak akan ada pelangi tanpamu ia hanya badai tutuplah payung itu ia selesai
hujan luruh di jalanan tangismu pecah di selokan hitung-hitungan ganjil di atap rumah dan seseorang yang gagal menjumlah rasa bersalah
kita mungkin tak ada di antara kata-kata yang sudah bising bunyinya, yang semakin asing di telinga, atau malah karena terlalu sering sehingga layak masuk dalam daftar lupa. kita adalah ruang tanpa...
mungkin kita tidak ada di antara kata yang pelupa itu sebab ia sudah terlampau sering dipakai untuk membungkus janji-janji yang lebih mirip dengan deru paranoia tiap berangkat dan pulang kerja....
alis matamu adalah cakrawala tepat di balik matamu seluruh warna menerima rinduku sebagai laut yang mendamba langit
aku merasa sedang meyusuri hutan menyelami lautan mendaki pegunungan; menguras daya hidupku setiba di ujung menyeruak kabut bukan pelangi apalagi cahaya senja namun sebuah jurang keta...
pada secarik malam kutuliskan namamu; sebuah bintang jatuh / sebutir embun mengantungi cahaya angin pagi beringsut mengusik mimpiku / aku bangun dalam keadaan rindu kamu
selamat pagi, katamu mengusap rambutku usai meletakkan secangkir kopi di atas meja di sebelah kiri ranjang kita aku belum membuka mata ketika lirih kudengar kau bertanya mana yang lebih wang...
aku mengenal baik senja dan ombak sebagai paduan dua hal berbeda; teduh dan riuh yang mampu menciptakan kedamaian. jauh sebelum aku mengenalmu sebagai tempat yang sanggup menyediak...