Ku seduh seteko air dan ku buat dua cangkir teh. Untuk kita nikmati di teras senja ini. Ku minum teh di cangkirku. Hingga habis sudah. Sedang tehmu tetap ut...
Menempuh langkah sunyi Berdiam dan memilih sendiri Berusaha memantaskan diri Ku kejar kau tak sampai juga Ku tinggal kau tak pergi juga Sedang cintaku tak hilang juga Dekaplah aku dengan kel...
Di kamar ini.. Tampak hitam atap alam semesta. Hanya cacar cahaya bintang yang memberinya warna. Dua pertiga malam sudah saat ini. Pukul dua lewat enam menit. Aku berusaha memejamkan mata...
Tuhan Aksara Kau baca aksara yang tak kau kenal penulisnya Bahkan berjumpa pun tak pernah jua Tetapi atasnya kau hunus pedang ke depan muka Apakah, yang kau puja, Yang Maha Agung Atau, hur...
Banyak purnama yang telah melintas di atas kepalaku. Tapi dahulu tak lagi sama dengan saat ini. Dahulu, beban ringan pikiran belia masih dapat kunikmati. Tertawa dan menangis tanpa perlu memikirkan...
Pelawak lucu, aku ketawa. Bocah lucu, aku gemes. Tapi, kamu lucu, kenapa aku malah sayang? 19 Maret 2018
Darahku pun sama merahnya. Oksigen yang kita hirup pun sama. Tapi mengapa darahku lebih murah, hingga tumpah-tumpah, saat harga diri ku perjuangkan. Dan kau eksploitasi oksigenku, dengan asa...