Narasi Takut
Puisi
Kutipan Puisi Narasi Takut
Karya aldrifajar
Baca selengkapnya di Penakota.id
Sela-sela gua bertasbih dengan nyalak yang perih, meneruskan endapan mulut kami yang disungkup padam. Lebih padam dari pesulap yang gagal mencurangi sekap di suatu kolam.

Ada kami yang takut malam karena apa yang di balik kelam dan ada malam takut akan kami yang berbadan kelam. Dan setiap malam bertamu tiba-tiba, mungkin kami atau malam yang dicekat kata ”han...!” di tengah tenggorokan lalu gelepar badan yang pingsan jadi santapan lainnya: entah malam atau kami yang makan atau dimakan. Entah kapan kami dan malam saling makan.

Ruang waktu lupa ingin berwujud waktu atau ruang saat kami hanya tahu di mana tanpa kapan atau kapan tanpa di mana hingga lebih sibuk berjudi siapa yang makan siapa.

:Waktu lelah menghitung jam,
ruang penat menjawab alamat, dan
kami jengah bertanya Tanya.

Sela-sela gua berdoa tasbihnya tak padam-redam

Juni-Agustus 2017
09 Dec 2018 08:09
321
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: