ada dedaunan ranggas di halamanmu. halaman tempatmu mengantarnya ke taksi terakhir. kau enggan merangkumnya dalam tumpukan karena masih ada ingatan yang tak kau kehendaki hilang ditelan penantian: sia-sia yang tak sia-sia. biar angin melesak daun teringan. mengendapkan muatan terberat untuk meretak dengan letup yang samar. letup yang kau tolak sejenak, karena hanya mampu kau tatap dengan lamat yang lambat.
:kemarau memetik letup yang menggaung dalam requiem tak bercoda.
tanah meresap dedaunan, seperti kau menyerap duka. menunggu lambatnya lembab agar kau jemur di terik kemarau dan menguap segera sebagai doa. karena ingatan tak cukup menampung duka.
2017