Meja kayu dan dua gelas kopi tetiba
berwarna putih terik sebelum
kawan memandang arah datangnya
kilat hingga guntur
Ia pandang tanpa
mengerjap
Kertas Ia ambil terburu di samping
ponsel dengan peta google
Gegas Ia tulis tiga ratus empat puluh
kilometer per jam yang dikalikan
dengan angka desimal tanpa kutahu
darimana itu berasal
Bolak balik dilihatnya peta di gawai dan
angka di kertas. Ponsel dideringkan
kulihat tulisan mama di layar
”ma, di dekat sana ada petir, kan?
tak ada kebakaran kah?
ada pohon tumbang?”
Aku baru ingat saat dulu
melayat keluarganya setahun lalu:
Pohon tumbang bersandar
tiang listrik di depan rumah hangus
Bapaknya datang dalam keranda
setelah disalatkan
Hujan pekat satu malam sebelum melayat
Sepekat dua gelas kopi di meja
2019