Remah pelepasan
Cerpen
Kutipan Cerpen Remah pelepasan
Karya amelyashofia
Baca selengkapnya di Penakota.id
Ada kalanya lelah itu hadir ..
Seindah apapun rasa bila tak berbalas sama,
Ibarat air Ia akan-
berhenti mengalir

Ada masanya jenuh itu menyelimuti ..
Sebesar apapun cinta jika terus terabaikan,
Ibarat tanaman tak-
disiram Ia akan mati

Mungkin dengan begitu kamu akan sadar,
Setelah aku tak lagi menyandar dipundakmu yang lebar ..

Mungkin caraku seperti itu kamu akan tahu,
Setelah aku sudah berhenti mencari tahu semua hal tentangmu ..

Sulit memang menyatukan dua kepala, pada tubuh yang berbeda. Untuk satu pemikiran yang sama. Rumit memang menyatukan dua jiwa, pada rongga dada yang berbeda. Untuk satu rasa yang sama'

Mulanya kupikir-
Kamu yang sekeras batu
Aku yang setenang titisan air

Sekokoh-kokohnya sebuah batu
Ia akan rapuh juga
Bila terus menurus dititiskan air

Sekeras-kerasnya kamu
Kamu akan luluh juga
Bila terus menurus kuberi rasa,
Yang tak pernah sudah

Namun nyatanya-
Waktu begitu cepat menyadarkan kita.
Bahwa kita air dan api'
Yang tak pernah mampu, untuk bersatu ..

Tak mengapa, Aku bahagia dengan, sejuta syukur.
Pernah berbagi peluk bersamamu,
pernah berusaha meneduhkanmu ..
Aku sangat bersyukur

Meski kamu tak pernah mahu memeluk penuh rengkuh tubuhku ..
Meski kamu tak pernah sudi bernaung cukup lama bersama denganku ..

Terimakasih ku untukmu ;

Terimakasih-
Telah mengisi beberapa lembar pada buku harian milikku ..
Terimakasih-
Sempat berbagi kisah meski ceritamu belum rampung kubaca ..

Maaf ini untukmu juga ;

Maaf jika hadirku hanya merumitkan cerita dihidupmu ..
Maaf jika kisahku tak membuat-mu tertarik untuk membaca ..

Semoga dikemudian hari-
Dirimu yang sekeras batu dapat bertemu, dengan seseorang yang serupa debur arung jeram. Untuk mampu memecahkan kerasnya egomu, yang tak pernah mampu kupecahkan ..

Langkahku menjauhkan
Tubuhku & tubuhmu
Bukan hatiku kepada hatimu'
Rasaku tak pernah sudah untukmu-

Anak-anak huruf ini
Saksi bisu bahwa aku masih memiliki rasa yang tak pernah sudah, untukmu ..

Entah kapan harus ia sirna,
Tapi saat ini aku masih-
Dengan rasa yang sama

Yang tak pernah sudah-
Meski rasaku kalah pada ego yang bertahta pada kerasnya kepalamu-

Aku mengaku kalah
Dengan pasrah,
Pergi melawan arah

Tertanda aku-
Yang melepasmu demi bahagiamu.
Meski pada akhirnya bukan bersamaku

---

Ayu Melya Shofia ;
Balikpapan 23 September 2018

Terimakasih sudah membaca,
Sampai bertemu dilain kisah.

Instagram : @ayumelya_
Email : ayumelyashofia@gmail.com

#tulisanayumelya
#sastraindonesia
#aksimenulis
23 Sep 2018 11:19
513
Balikpapan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: