Di belakang rumah,
Piuh angin riuh memainkan daun kelapa yang menjatuhkan buah tuanya setiap sore
Piuh angin riuh membawa riak danau hingga menyentuh tepi pematang sawah
Lalu, orang-orang kampung sibuk memanggul hidup saban pagi dan petang,
Tidak ada yg menulis riuh angin, kelapa tua, riak danau ini
Bukankah tugas pejalan dan penulis lebih mulia?
Atau pemanggul hidup lebih suci lagi bersahaja?
Entahlah, riak danau dan lamping sawah hanya menjadi andai di kepala orang lalu.
Saniangbaka, Sumatra Barat 2019.