Bola Besi
Cerpen
Kutipan Cerpen Bola Besi
Karya dutaaulia
Baca selengkapnya di Penakota.id
Ketika Boni masih mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia sama sekali tidak tertarik dengan bola besi yang ada dihadapannya. Akan tetapi menjelang kelas 3 SMP, ia pun mempunyai ketertarikan untuk memiliki bola besi. Hal tersebut terjadi karena adanya keinginan untuk masuk di Sekolah Menengah Akhir (SMA) favorit. Untuk kondisi bola besi yang sekarang dipegang oleh Boni tidak begitu panas. Dengan usaha dan kerja kerasnya, ia pun diterima disalah satu SMA favorit di kotanya.
Setelah Boni diterima di SMA yang dia inginkan, bola besi yang dipegangnya pun berubah ukurannya sedikit membesar dan bermotif berbeda dengan tujuan untuk merealisasikan mimpinya yang lain. Semua bola besi yang ada, memang terasa hangat, bahkan ada bola besi yang lambat laun akan terasa panas sekali jika dipegang. Ketika di dunia SMA, Boni memiliki keinginan untuk menjadi seorang pemimpin yang bebas dari suap, tetap memegang keadilan, dan berada dijalan yang lurus. Hal tersebut diterapkannya ketika ia menjadi ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), ia tetap memiliki pandangan untuk menjadi pemimpin yang diinginkannya. Semasa ia SMA, bola besi pun menjadi lebih panas jika dibandingkan ketika ia SMP.
Ketika Boni sudah memasuki dunia kampus, ia tetap memegang bola besi itu, meskipun terasa panas, tetap ia pertahankan. Kini dia sudah menjadi seorang ketua di Badan Ekseskutif Mahasiswa (BEM). Ketika menjabat bola besi yang dipegangnya begitu terasa panas, berbagai tekanan dari keluarga, kewajiban kuliah, anggota diorganisasi, dan ekternal kampus menyebabkan bola besi yang dipagangnya terasa begitu panas, akan tetapi ia tetap berusaha untuk memegangnya.
Setelah lulus dari kampus, ia tetap ingin menjadi orang yang bebas dari suap, berdiri diatas keadilan, dan berjalan dijalan yang lurus. Tantangan semakin bertambah, sebulan dua bulan setelah lulus, bola besi tidak menunjukan penambahan suhunya. Namun setelah tiga bulan keatas bola besi itu mulai menunjukan perubahan suhu yang semakin panas. Banyaknya tekanan, gengsi, dan tidak enak terhadap orang tua karena belum mendapatkan pekerjaan menjadikan bola besi itu semakin panas. Bahkan suhunya terus bertambah, ketika ia diajak untuk memberikan suap kesalah seorang pejabat, dengan tujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya. Sekarang Boni diantara dua pilihan, antara mempertahankan bola besi itu tetapi tidak mendapatkan pekerjaan atau membuang bola besi itu tapi mendapatkan pekerjaan dengan cara curang. Dengan ketabahan hati, ia milih untuk tetap mempertahan bola besi itu.
Setelah lulus dan hampir setengah tahun mempertahan bola besi, akhirnya ia mendapatkan pekerjaan dengan cara yang diinginkannya. Akan tetapi, makin tua bola besi itu semakin terasa panas untuk digenggamnya. Setelah satu tahun bekerja di perusahaan swasta yang berada di Ibukota, bola besi yang dipegang Boni terasa begitu sangat panas. Karir yang tidak menunjukan perkembangan menjadi lebih baik, menjadikan bola besi itu terasa semakin panas dari sebelumnya. Tawaran dan ajakan untuk melakukan jalan pintas agar mendapatkan karir yang cepat silih berganti menghampiri Boni, yang berdampak bola besi semakin panas digenggamannya. Namun, ia tetap bersabar agar bola besi yang dipagangnya sejak lama tidak lepas begitu saja, ia pasrah dengan keadaan yang terus menekannya.
Memasuki usia menikah, Boni pun segera menikah dengan seorang wanita yang dicintainya. Acara yang diadakan tidak begitu meriah karena dana yang ada pun begitu pas-pasan. Akan tetapi, demi menjalankan niat sucinya, ia tetap melaksanakan acara pernikahan dengan sang wanita idamannya. Setelah satu tahun menikah, sang istri pun sudah siap untuk melahirkan anak pertama. Segala kebutuhan persalinan, pakaian bayi, makanan, susu, popok, dan lain-lain mulai menuntut Boni agar mewujudkan itu semua. Sementara isi dompet Boni masih belum bisa mewujudkan itu semua. Tiba-tiba ada seorang temannya untuk mengajak Boni agar menjadi orang yang curang agar karir dan keuangan Boni bisa meningkat. Bayangkan saja, ia ditawari bermain curang dengan cara menyuap dan kedepannya ia pasti akan mendapatkan uang yang begitu banyak dan melimpah. Bola besi itu kembali terasa sangat panas sekali ditangannya, sekarang ia dihadapkan dengan dua pilihan lagi. Pertama, jika ia membuang bola besi itu, ia akan mendapatkan kebahagian karena mampu memenihi segala kebutuhan keluarganya. Kedua, jika mempertahankan bola besi yang semakin panas, ia tidak akan bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidup keluarga kecilnya. Pilihan yang sangat sulit. Dengan pemikiran yang matang, ia memutuskan untuk tetap mempertahankan bola besi yang sudah mulai membakar tangannya. Berkat kesabaran, keiklasan, dan pasrah kepada Sang Pencipta hampir semua kebutuhan keluarga kecil Boni bisa terpenuhi, meskipun bola besi ini terasa panas dan ingin sekali Boni membuangnya.
22 May 2018 17:09
83
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: