Serigala yang malang, berlari-lari dibelantara hutan gelap menuju entah kemana . . .
Mencari keluarganya yang hilang tanpa jejak, Melolong meringis kesakitan dan kesepian di tengah malam yang disinari rembulan yang tak lelah menemani jiwa yang kesepian . . .
Lolongannya kini kian melemah
Sebab ia menyadari bahwa yang dicari sudah menjadi tiada arti . . .
Ia pun kini termenung
Menunggu waktu melahap semua yang tersisakan
Menjadi tulang belulang yang ia harapkan