Gerutu langit pagi menawan kantuk
Tidak pernah memberi kesempatan aku berdiri.
Aku membuka kotak lama di kepala,
“Kapan terakhir aku
curahkan hujan pada-MU?”
Aku haus dan rindu,
tersendak dosa terpasung risau.
“Jangan jemput sekarang,
aku hanya rindu”
Masih ingatkah?
Lugu tangis dan tawa
Tersampaikan melalui rinai subuh.
Mengembarakan mantra tazik,
Aku lugu tertunduk lusuh.
Kini aku lelah, dipenjara luka dunia
Dari kungkung nyawa
Kemanusiaan binatang.
Meriunglah dosa yang tak lagi
Disucikan pada rinai subuh.
Seperti dulu, sekarang aku bukan aku.
“Mataku sekarang hanya mencandu rindu pada rinai berlatar subuh”
Tarik aku kembali,
bukan dijemput
sekarang juga.
Jadikan aku kosong.
Seperti dulu,
sekarang aku bukan aku.
Jambi, 26052022