Kita tak pernah tahu di mana
Kecupan terakhir akan berlabuh,
Dan ke mana pelukan
Terhangat akan bermukim.
Saat ini sebrang tak pula terawang
Terselimut kabut senggama malam.
Pada ruh samudra,
Mata berharap mercusuar
Akan memancar dari balik dada kita.
Bersabarlah sejenak kekasih
Aku ingin kau terus menikmati jua
Ke mana kayuhan harap akan terpatrikan.
Dan bantulah aku menambal tiap goresan
Dari lesapnya pecahan air mata lalu.
Setelah itu, janji perlabuhan terakhir ini
Akan membawa kita pada sabana kehidupan.
Pada saat itu , akan aku tanam pohon-pohon mungil
Yang merindang kelak di tubuhmu.
Dan kau akan menanak
Tiap buah yang terpetik romansa kita.
Kemarilah kekasihku.
Izinkan aku segera berlabuh
Pada sabana di tubuhmu.
Jambi,09062022