Saat ‘kau tersenyum, ingin rasanya ‘ku bekukan waktu. Jadi jika nanti kau tersedu, aku tinggal menghangatkannya untukmu source : https://evilgenius[dot]id/membekukan-waktu.html
Malam ini tak beda dengan malam sebelumnya. Masih setia dengan kelam, atau gerlap purba para bintang. Masih lesu, masih beku dengan sepinya. Dan selama lelah ini masih bisa ‘ku abaikan. Selama itulah nada-nada brutal hasil kondensasi sebalku siang tadi kutulis. Kuatu...
Hi.. Bagaimana kabarmu? Kau tahu? Kata, yang dulu terangkai jadi puisi Kini berderai. Lalu serkahannya berubah jadi serapah.
Saat ‘kau tersenyum, ingin rasanya ‘ku bekukan waktu. Jadi jika nanti kau tersedu, aku tinggal menghangatkannya untukmu source : https://evilgenius[dot]id/membekukan-waktu.html
Malam ini tak beda dengan malam sebelumnya. Masih setia dengan kelam, atau gerlap purba para bintang. Masih lesu, masih beku dengan sepinya. Dan selama lelah ini masih bisa ‘ku abaikan. Selama itulah nada-nada brutal hasil kondensasi sebalku siang tadi kutulis. Kuatu...
Hi.. Bagaimana kabarmu? Kau tahu? Kata, yang dulu terangkai jadi puisi Kini berderai. Lalu serkahannya berubah jadi serapah.