Kutipan Puisi
Penjual Minuman
Karya
hawadys
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Kumandang azan terik mengiringi kau di tepi jalan
Berdiam menunggu menjaga jualan
Menanti dan berharap ada satu yang singgah dari insan yang beraliran
Bagi kami yang kehausan, dirimu laksana alunan
Menenangkan. Membahagiakan.
Dirimu selalu menyambut dengan senyuman
Bertanya dibawa pulang atau mau rehat sekalian
Kulangsung duduk dan meminta ditemani dalam obrolan
Lalu kau mulai bercerita dan berangan
Tiap siang selalu kusempatkan
Mengunjungimu yang sering kulihat keletihan
Berkeringatan.
Walau pun aku tak berteman kehausan
Namun, kakiku melangkah dikendalikan perasaan
Isi dompetku sering kali terdengar berteriakan
Memprovokasi sudah memasuki akhir bulan
Memang. Namun, apa yang kudu dipertimbangkan?
Jualannya juga hanya delapan ribuan
Itu hanya es tebu yang sedikit dikreasikan
Rasanya saja yang memang lumayan
Tidak, penjualnya juga lumayan
Lumayan membuat dada berdebaran
Lumayan membuat mata gugup saat berpandangan
Lumayan membentuk keinginan bertabur keegoisan
Keegoisan memiliki kau sendirian
Dan membangun kisah kita dalam episode kehidupan
Tak boleh pokoknya suamimu masuk dalam adegan
#MengarsirKisahKasih
Unduh teks untuk IG story