Jakarta Pukul 22:00
Puisi
Kutipan Puisi Jakarta Pukul 22:00
Karya hutania
Baca selengkapnya di Penakota.id


1

Tubuh-tubuh masih terjaga dan tujuh puluh persen kehidupan hari itu telah berjalan sebagaimana biasa.

Pukul sepuluh orang-orang memikul sisa beban hari pada punggungnya

--hanya tersisa tiga puluh persen tenaga.


2

Kau melamun di kursi depan Trans Jakarta, menghadapi macet lampu merah,

sambil mendengarkan Anchor-Novo Amor yang membuat patah hati dan ngilu persendiran tulangmu.

Seharian pekerja-pekerja lain juga menjadikanmu pesaing, menjadikannya pusing.


3

Sementara anak kecil tidur, orang tua menangis dengan tangisan Nil yang panjang. Tiada yang bisa menerjemahkan air matanya kecuali kemungkinan-kemungkinan: mungkin gelisah karena perantau sulit mendapatkan kartu-kartu penunjang nasib.


4

Pukul 22.00, gedung-gedung tinggi menyala, beberapa bar tempat orang mengubur gelisahnya baru saja buka,

beberapa masih mengobrol di kedai kopi perihal siapa yang paling sedih di dunia ini,

beberapa merapikan luka-luka di atas tempat tidur--menangis/berdoa/berterima kasih atas kisah-kisah

beberapa memasrahkan dirinya: hari ini cukup, esok juga.


Jakarta, 2019

05 Dec 2019 13:58
182
2 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: