Sudut
Puisi
Kutipan Puisi Sudut
Karya ibnulubis
Baca selengkapnya di Penakota.id
Jiwaku terjebak pada setiap kursi serta lantai taman,
merambat pada ujung-ujung jalan yang menyepi, hingga langit memudar.
Mengapa matamu tetap saja berisi berkas pelangi yang tak pernah dihisap langit sementara tak dirasakan hujan pada wajahmu?

Aku mencintaimu di setiap butir pasir yang bertebaran di jalan, di setiap gang kecil yang menyempit di sudut kota.

Terik menyengat kulitmu yang mengering di tengah kemacetan pada jalan-jalan Jakarta;
menyusuri tiap kursi yang bergeletakan pada rumah makan serta taman.
Lalu menghapus rindu yang hinggap di ranting kemudian dibasahi hujanmu.

Pada angin yang perlahan memucat, tak dirasakan resah yang melengking bunyinya; serta rasa ingin berpulang yang menghijau menuju hening pada setiap masanya.

Dalam tiap butir gerimis yang turun di Jakarta,
aku mencintaimu kemudian berjalan dan berpulang saja di bahumu.

(2017)
22 Mar 2018 08:34
113
Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: