kekasih,
aku akan selalu memetik upaya
dalam sisa-sisa panjangnya usia
kala sendu membuat hatimu meragu
sebab tak sanggup kautepiskan resah itu.
pada singkat jalan raya di batas waktu
dengan jejak-jejak jarak yang telak,
aku akan merawat setiap cara yang kupunya
agar memahamimu melebihi kata-kata.
bukan hanya kita, yang patut bahagia,
melainkan debar dan debur yang paut
di dalam kedua jantung kita,
agar bahagia memiliki makna sejatinya,
agar luka bisa kaubagi denganku berdua,
agar tak ada yang kecewa dan merasa ditinggalkan.
sebab dalam setiap rencanaku selalu ada kau,
di setiap mimpiku masih sama memikirkan kau,
dan doa-doaku pun tak hentinya merapal kau,
maka tak perlu lagi sedu sedanmu yang kacau
—aku bahkan tak rela kau lebih jauh dari igau.
maka hapuslah kekhawatiranmu yang tak berdasar,
jika di dalam dadaku, masih bisa kaurasakan rindu
berdegup tak redup—selama aku tetap hidup.