pada hujanmu aku melaju
di tengah samar-sama kaca
kutemukan hatiku masih sama
berisikan satu nama
apa kau bisa membaca siapa?
sepulangnya tubuh di rumah
masih saja kupikirkan dirinya
apa kau bisa tahu mengapa?
sayang sekali hujanmu telah berhenti
ketika sempurna air mata sembunyi
pada jalan lengang tak lagi berani
kutebah sepi dengan bernyanyi
November, November,
ajari aku sekali saja berbahagia
tanpa harus tersiksa mencintainya