Kesaksian
Puisi
Kutipan Puisi Kesaksian
Karya kamartidur
Baca selengkapnya di Penakota.id
~Saat kota tidur, ~aku adalah satu-satunya kesunyian yang terjaga
~Menyaksikan malam lebih lama, ~lebih sepi
~Memerhatikan bagaimana manusia tidur dan bermimpi,
~Datang, ~pergi,
~Mati dan kembali

~Saat pagi, ~kala kota dibangunkan anak-anak matahari
~Kusaksikan cara manusia mengatur kaki
~Menyusun cita menjulang
~Lebih tinggi dari menara kesombongan yang lain

~Kusaksikan pula bagaimana cara bocah-bocah mungil ~membakar diri dengan doa
~Lalu berharap mendiang ibu ayahnya tak malu ~punya anak peminta-minta

~Saat aspal mulai kering dan panas,
~Aku bersaksi Tuhan adalah suara-suara pelantang musala
~Orang-orang mendekat dengan ubun-ubun yang basah
~Dan sujud merobohkan segala keangkuhan
~Kala itu, hidup seperti kota dan jalan raya~―sejenak tersisihkan

~Lalu tetiba aku tersadar,
~Langit mulai redup dan merah
~Gelap mulai meniupkan ruh-ruh keramaian

~Aku pun mulai bosan dan benci menjadi lampu jalan
~Yang sekadar berkisah dan menonton kefanaan
~(Gorontalo, 12082017)
13 Feb 2018 18:31
380
Jl. Desa Sailong No.59, Romangpolong, Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan 92113, Indonesia
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: