aku menulis puisi untukmu sekarang
meski tubuhmu entah di mana
entah rindu aku atau tidak
tapi satu malam kita pernah berbincang
aku dan kau yang saling meminta untuk jangan pernah meninggalkan
hujan turun tapi tidak berisik
angin semilir tapi tidak dingin
kita berjanji tapi tidak menepati
aku menulis puisi untukmu sekarang
ingin berlari dan seribu kali memanggil sayang
meski tubuhmu entah di mana
entah masih untukku atau siapa
tapi aku tetap diam saja di sini
seperti menunggu
seperti berharap kau kembali
seperti masih mencinta
seperti tidak mau perpisahan
aku menulis puisi untukmu sekarang
menangis dan menginginkan kau pulang