Rintik part 1
Cerpen
Kutipan Cerpen Rintik part 1
Karya kholilbiru
Baca selengkapnya di Penakota.id
Penatnya kota mungkin ini yang aku rasakan sekarang. Semua orang di kereta ini juga nampaknya sependapat denganku bahwa kota ini menyebalkan. Meski kami merapatkan badan berkumpul di satu gerbong, tanpa bicara, kami punya urusan masing-masing.

"Ting tong" suara tanda kareta sudah sampai stasiun tujuanku.

Rumahku lumayan agak jauh dari stasiun. Tapi tidak buruk karena kotaku memiliki taman di sepanjang jalan sampai keperumahan tempatku tinggal.

Kebiasaanku selepas pulang adalah singgah sejenak di gazebo taman tepat di pinggir danau kecil taman. Kebetulan cuaca favoriteku sedang diplay oleh alam. Gerimis. Tapi sengaja aku tidak gunakan payung yang aku bawa.

Kopi di termos kecil yang aku bawa setidaknya membuat hangat suasana di gazebo. Sengaja aku bawa dua cangkir plastik kecil dimana yang satunya itu untuk seseorang yang aku tunggu. Namanya Embun. Dan hanya itu yang aku tau dari dia, hanya namanya. Begitupun sebaliknya.

Kami tak perlu saling menanyakan kabar karena kami tau dijam ini, dicuaca ini, di tempat ini kami pasti bertemu dititik ini.

Gerimis hampir habis. ia baru datang, mucul perlahan dari balik tembok taman. Ia terlihat cantik meski sekarang sepertinya ia menunjukan raut wajah yang masam. Bajunya setengah basah, dan kaca matanya sedikit berembun.

Setelah ia duduk di sebelahku kami tidak langsung saling sapa, Ia masih sibuk mencari-cari sesuatu di tasnya.

"Kamu sudah lama, Ryan?" Tanya Embun sambil memberikan aku coklat yang ia patahkan jadi dua. Aku pun berterima kasih dengan memberi anggukan kepadanya.

"Tidak, baru sebentar" aku menjawab pertanyanya barusan.

Setelah banyak basa-basi yang kami lewati di jalan. Kami mulai bercerita yang hanya kami berdua yang mengerti (jika didengar). Bercerita apa saja asal bukan mengenai kami. Bercerita bahwa di atas awan, dibalik gerimis ini ada seorang putri yang menangis karena semua keluarganya diculik alien. Aneh memang, tapi aku senang saat bersambung cerita dengannya. Kadang kami sama-sama tertawa karena selera humor kami sama. Ia makin terlihat cantik ketika muka masamnya hilang.
~
(Bersambung)







(2018)
24 Oct 2018 04:41
144
Depok, Kota Depok, Jawa Barat
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: