Akhirnya perjalanan anak manusia ke bulan
berhenti sejenak, seenak tidur nyenyak di tengah masa pailan.
tetapi jangan khawatir kawan, sebab pasir dalam tabung gelas
masih belum beringsut susut selama tetes embun subuh masih terlihat jelas.
Awar-awar menyebar liar di semua sudut kota
tak terkecuali di sekitar menara katedral juga kubah masjid tua.
lalu pasar lama dan benteng tua hilang suara
terpenjara bising kelepak serempak ratusan burung gereja.
sebagian insan sibuk memegang erat rosario pada dada mereka
"Bapa di surga, usah lekas datang dari tidur panjang-Mu"
sebagian liyan pasrah bersimpuh di lantai lusuh sembari berdoa
"Tuhan, mohon jangan terlalu lama duduk tenang di Arsy-Mu".
kemudian dengung genta mesra menutup senja
bersamaan dengan lindap tembang nestapa kaum papa.
pendeta juga ulama sudah lama tak terlihat lagi di sana,
mereka punah dalam keadaan utuh berserah pada si empu wabah.
"malam panjang, remang-remang.
di dalam gelap kami dendangkan
syair lagu kematian".