Suluk Pagebluk
Puisi
Kutipan Puisi Suluk Pagebluk
Karya khsnrsfnd
Baca selengkapnya di Penakota.id


Akhirnya perjalanan anak manusia ke bulan

berhenti sejenak, seenak tidur nyenyak di tengah masa pailan.

tetapi jangan khawatir kawan, sebab pasir dalam tabung gelas

masih belum beringsut susut selama tetes embun subuh masih terlihat jelas.


Awar-awar menyebar liar di semua sudut kota

tak terkecuali di sekitar menara katedral juga kubah masjid tua.

lalu pasar lama dan benteng tua hilang suara

terpenjara bising kelepak serempak ratusan burung gereja.


sebagian insan sibuk memegang erat rosario pada dada mereka

"Bapa di surga, usah lekas datang dari tidur panjang-Mu"

sebagian liyan pasrah bersimpuh di lantai lusuh sembari berdoa

"Tuhan, mohon jangan terlalu lama duduk tenang di Arsy-Mu".


kemudian dengung genta mesra menutup senja

bersamaan dengan lindap tembang nestapa kaum papa.

pendeta juga ulama sudah lama tak terlihat lagi di sana,

mereka punah dalam keadaan utuh berserah pada si empu wabah.


"malam panjang, remang-remang.

di dalam gelap kami dendangkan

syair lagu kematian".



14 Sep 2020 17:47
225
Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Indonesia
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: