Terima kasih, hatiku:
kau tak berleyeh-leyeh, kau terus berjalan
tanpa sanjung atau pahala,
hanya dari ketekunan bawaan.
kau mendapatkan tujuh puluh kredit per menit.
tiap tekanan sistolemu
mendorong cadik kecil
untuk melaut
untuk berlayar keliling dunia.
Terima kasih, hatiku:
dari waktu ke waktu
kau mencabutku, memisah bahkan dalam dengkur,
keluar dari seluruh.
kau memastikan agar aku tak membayangkan impian
hingga penerbangan yang terakhir,
tak membutuhkan sepasang sayap.
Terima kasih, hatiku:
aku terbangun lagi
dan meskipun ini hari ahad,
hari istirahat,
tergesa-gesa sebelum liburan
berlanjut di bawah tulang rusukku.