Waktu itu musim hujan, dimana-mana kudengar teriakan memohon yang memekakkan. Menangis meronta, meminta agar diberi kesempatan hidup barang sehari dua hari walau entah untuk apa.
~
Waktu itu negeriku sedang panen teroris katanya. Dimana-mana terdapat penyelundupan peledak, orang-orang saling mencurigai dan mengelak. Hingga akhirnya aparat frustasi dan membasmi orang-orang yang 'dikira' berpotensi.
~
Waktu itu hujan di luar kampusku, motor temanku sudah dihabisi pembully karena iapun dicurigai. Temanku entah berakhir lari atau bunuh diri. Akupun keluar gedung, bukan untuk bermain hujan, melainkan mengamati bahwa saat itu juga, kotaku --di bawah guyuran hujan ; menjadi saksi dari nyawa-nyawa yang entah benar-benar bersalah atau hanya mencurigakan.
~
Waktu itu hujan, ketika aku juga mendapat peluru kematian yang ditembakkan atas nama kecurigaan serta ketidakpercayaan.
~

Akhirnya setelah nyawa kesekian, mereka mencurigai orang yang benar.