Tempat ibadah, rumah penduduk asli
Dibakar, dijarah dibunuh jadi saksi
Ketika matinya orang-orang tak bersalah
Negeriku kian berdarah.

Kita hanya masyarakat miskin
Lalu pantaskah kita tunduk dan patuh kepada ribuan senjata mesin

Menebar ribuan janji sebagai alat tempur
Hanya untuk memerangi kota-kota kecil yang sedang tertidur.

Ketika semua sawah
ditanamnya rumah-rumah,
Setiap hasil panen padi
Menjadi bahan import ke luar negeri

Lalu negeri ini digadaikan
Dan uang dijadikan sesembahan
Para aktivis bejat
mental para penjahat

Penipu rakyat kini jadi pejabat
Lantas apa yang diharapkan para penghianat

Yang kuat mereka pesta pora
Yang lemah hanya sebatang kara
Yang kaya menjadi raja
Dan yang susah mati terpaksa.

Lalu mengapa kejahatan kompak bersatu
Karena kebaikan tidak pernah membutuhkan sekutu.

Sampai akhirnya kita dipertemukan
Dengan dua pilihan,
Merelakan orang lemah itu mati
Atau hidup bersama orang-orang jahat tetapi keji.