RAMAI DALAM ANDAI
Kutipan Puisi RAMAI DALAM ANDAI
Karya muhammadsadikun
Baca selengkapnya di Penakota.id
Tawa kacil di waktu lalu
Sapa enggan dengan yang baru
Mimpimu tinggi, tapi jatuh disini
Menyelam dalam kabut imaji

Berantas semua luka,
Mulai dengan yang baru dalam tawa
Yang kusebut cinta
Yang kau sebut sementara

Kita, adalah ramai dalam andai
Bising hanyalah puing mahkota bisu
Tempat ini menyambutmu; aku, kita.

Dengan banyak pepohonan yang belum bersilaturahmi dengan polusi
Wajah yang terisi relung
Kini hilang dalam renung

Bersanding dalam dekapannya
Menitipkan pesan dalam harap yang memeluk doa-doa

Bacalah sebanyak-banyaknya buku
Kenali sebaik-baiknya temanmu

Aku melamun pada petang, dan kau termangu dalam temaram. Bersama, kita akan terus tenggelam. Saling merindu gelimang cahaya dalam kelam..


Tempat tubuh yang masih utuh
Pikiran segar yang belum lumpuh
Tumbuh diantara geledak perahu
Dengan air laut yang biru

Manis luka, Sepi canda,
Pedih air mata,
Adalah tempat yang hangat menyambut kesunyian

Ini bukan hutan, ini adalah kota
yang akan ramai ditempati manusia
Yang hilang akan berganti
Yang bertahan akan abadi.

Muhammad Sadikun Jantho, Aceh. 2018.





12 Sep 2018 17:03
224
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: