Malam ini
Aku menarik selimut: jaket biru milikku
Raga menghadap utara sambil berjaga
Tuan-tuan asyik meneguk kopi
Menggulung tembakau—mengisapnya hingga pagi
Tuhan, dimana aku kini?
Tak ada percakapan
Mata pejam membiarkan lampu pendar
Anak kecil dalam diriku merengek minta pulang
Aku hilang jawaban sambil berbisik, "sabar"
Tuhan, mengapa aku kini?
Tak ada jawaban
Desa kian ramai
Ku-iya-kan seseorang yang menawariku sarapan
Biarkan aku tidur yang sungguh tidur, Tuhan
Bangunkan bila perlu
Tuhan berkata:
Seseorang yang ibumu menelponku
Tengadah tangannya tanpa ragu
Bangun dan pulanglah kepadanya
Batinku membalas:
Tuhan, tenangkan hatinya
Jangan buat ia bersedih
Sejauh perjalanan ini, Bu
Tak jua cukup menemukan aku
Ke mana putri kecilmu dulu?
Madiun, 2019