Di Antara Dua Bulan
Cerpen
Kutipan Cerpen Di Antara Dua Bulan
Karya mutiasenja
Baca selengkapnya di Penakota.id

Januari menjemput penghujungnya dan menyambut Februari tiba lagi. Apa kabar kamu—yang sedang lelah sebab berbagai macam urusan, sibuk mengatur jadwal pergi tanpa meninggalkan beban, capek mengurus keperluan tentang banyak hal dan rindu pulang, atau sedang santai dan seolah tidak memikirkan apa pun sedangkan ribuan persoalan selalu datang silih berganti. Semoga kamu tangguh menghadapinya.⁣



Seperti saat membaca tulisan ini, kamu boleh rindu siapa dan tentang apa pun termasuk dirimu sendiri. Berkali-kali semangat tanpa ucap tiba-tiba mengangkat kejatuhanmu, mendorong rasa percaya diri untuk tumbuh dan berani, menciptakan perasaan bahagia meski dalam situasi sedih tanpa orang lain mengerti.⁣



Kamu boleh rindu tentang apa pun dan siapa pun, termasuk dirimu sendiri. ⁣



Berulang kali matamu bersitatap dengan dua belas bulan dan kamu telah menemukan bulanmu sendiri. Barangkali saat matamu mulai menatap dunia dan melihat wajah orang-orang yang kamu cinta, di saat yang sama pula kamu sedang menulis sebuah cerita yang hanya mampu terbaca oleh mata yang hanya matamu saja. Entah pertemuan dengan orang baru, persoalan untuk menemukan sesuatu, hingga hal besar atau kecil dalam pandanganmu yang membuatmu selalu ingat dan harus terus mengingatnya.⁣



Januari akan menjadi ornamen waktu yang kamu simpan rapat dalam ruang rahasia dirimu agar kamu bisa membacanya sewaktu-waktu. Karena yang sungguh mengerti kapan kamu merasakan sesuatu adalah dirimu sendiri yang sesungguhnya sungguh tak banyak tahu. Dan ketidaktahuan lebih bisu dari sekadar catatan harian yang sengaja disembunyikan.⁣



Untukmu yang banyak menyimpan pertanyaan, menyeru untuk hal-hal yang tak tentu, merawat keinginan dengan sedikit pencapaian, merencanakan banyak hal dan gagal, mencoba tegar dalam kebimbangan, dan seterusnya, dan seterusnya sampai hilang kata menyebutkan segalanya, terima kasih untuk telah bersedia menjadi apa saja.⁣



Jadi marah, jadi gelisah, jadi ragu, jadi lelah, jadi senang, jadi bimbang, dan jadi-jadian lainnya yang tanpa disebut satu per satu, berbarislah mereka seperti peserta upacara. Terima kasih untuk segalanya.⁣



Tertanda, Dirimu.

31 Jan 2020 03:26
319
Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
2 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: