"Katanya merdeka, Nak, tapi kau masih saja makan dari omongan tetangga. Katanya merdeka, Nak, tapi kepalamu dipenuhi oleh segala macam bentuk standar sosial yang maha sempurna. Katanya merdeka, Nak, tapi masih saja menganggap kaummu inferior, tak boleh lebih tinggi dari yang lainnya. Katanya mereka memerdekakanmu, Nak, lalu kenapa tak kau hargai? Kau berdaulat atas dirimu, jadi jangan merendahkan diri lagi, janji? Kau yang berhak memutuskan apapun yang ingin kau lakukan untuk hidupmu. Bekerja atau tidak, menikah atau melanjutkan pendidikan, kesiapanmu menjadi orang tua, tak akan mempengaruhi kehidupan mereka, Nak.. Mulai percaya, ya? Setelah ini, tolong menjadi merdeka dan bahagia. Janji?"
"Ah, Ibu, apa aku punya pilihan selain mendengarkan Ibu?"
"Tidak. Karena kamu cuma punya Ibu. Hahaha"