Sebuah Cerita Pendek untuk Hari Ulang Tahunmu
Kutipan Cerpen Sebuah Cerita Pendek untuk Hari Ulang Tahunmu
Karya pulangpulangpagi
Baca selengkapnya di Penakota.id


Sore ini angin bertiup pelan-pelan tidak tergesa seperti pelukan seorang pasangan yang telah lama bersama, tidak diburu-buru oleh nafsu. Aku putuskan untuk menulis cerita pendek yang akan aku berikan padamu sebagai kado ulang tahun besok. Kerjaanku hari ini di kantor pun mendukung usahaku untuk menulis, tidak banyak, tidak rumit, dan tidak butuh waktu lembur untuk mengerjakannya. Tidak ada yang dapat menghalangiku untuk menulis cerpen untukmu, gumamku dalam hati.


 


Pertama, aku harus membungkus makan malamku. Sebaiknya untuk menghemat waktu, aku membungkus makanan yang kedainya searah jalan pulang yang kutempuh dengan berjalan kaki. Sekadar informasi, kantorku tidak jauh dari tempatku bekerja. Aku menyewa sebuah kamar yang terletak satu kilometer dari kantor. Tidak ada alasan spesial menyewa kamar ini, selain harganya yang masuk akal untuk gajiku yang tidak besar, tidak kecil, yang sedang-sedang saja.


 


Kedai mie ayam jamur memikat mataku dan aku putuskan untuk membeli seporsi lengkap dengan pangsit dan bakso. Baunya masuk menerobos usus sampai jauh masuk ke dalam perutku membunyikan instrumental parau yang dapat kau dengar saat kau berada tiga puluh sentimeter di sampingku. Walhasil, aku buru-buru berjalan pulang karena tidak mau waktuku untuk menulis cerpenmu habis di jalan.


 


Entah kenapa aku ingin tersenyum manis membuat wajahku menjadi sok imut membuat adik-adik SMA yang lewat di sampingku tersipu malu. Juga membuat heran, ibu-ibu yang sedang menyiram tanaman di depan halaman yang tidak pantas disebut halaman karena cuma ada jalan gang sempit ikut-ikuitan tertawa melihatku. Wajah mereka seperti bertanya, ada apa dengan laki-laki berambut cepak ini apakah dia baru saja jatuh cinta.


 


Kali ini bukan jatuh cinta biasa seperti yang aku rasakan ketika kamu datang dalam kehidupanku, jatuh cinta kali ini lebih absurd karena aku jatuh cinta pada semangatku untuk menuliskan cerpen sebagai kado ulang tahun untukmu. Kado ini akan menjadi kado ulang tahun terspesial yang pernah aku buat untukmu. Aku benar-benar tidak sabar menuliskan kata pertama dalam halaman kosong microsoft word dalam laptopku yang made in China. Tapi, emm kata apa yang tepat aku sematkan dalam kalimat pertamaku ya.


 


Kata apa yang akan menjadi pemenang karena muncul dalam kalimat pertama cerpenku untukmu sebagai kado ulang tahun. Kata-kata masih sedang berlomba dalam pikiranku yang berkecamuk. Campur aduk karena teraduk oleh aroma mie ayam jamur yang aromanya tiada dua ini menyusup ke dalam hidungku. Kata apa ya... kata apa ya... kata apa ya... Aku mengulang-ulang kalimat itu. Aha! Ya aku dapat ide yang tepat untuk menuliskannya.


 


Selanjutnya, aku akan mandi dulu, cuci muka biar terlihat segar, biar pikiran bugar dari ingar bingar gang kostku. Setelah itu, aku tuangkan mie ayam jamur yang kubeli tadi ke dalam mangkuk hitam kesukaanku karena memang cuma ada mangkuk itu dalam kamarku ini. Sedap sekali rasanya kaldu ayam yang bercampur dengan minyak racikan Bang Empin (nama penjual mie ayam tadi) beserta kecap yang telah berbaur dengan jamur. Sluruputtttttt... Suapan terakhir resmi masuk ke dalam mulutku.


 


Baiklah, perut sudah kenyang, hati pun sudah riang. Tiba waktu yang kunanti-nantikan untuk menulis cerita pendek untukmu. Aku telah menyiapkan laptop yang telah terisi penuh lengkap dengan kopi susu sacshet yang kubeli di warung sebelah yang sebelumnya telah kuseduh dengan air mendidih. Dan beginilah cerita pendekku yang yang akan kuhadiahkan untukmu sebagai hadiah di hari ulang tahunmu:


 


                                                   


 Cerita Pendek Romantika Kita


 


Sore ini aku pulang cepat. Aku putuskan untuk menuliskanmu cerita pendek untuk kado ulang tahunmu. Tekadku bulat sebulat tahu bulat untuk menuliskan ini. Sebenarnya pada permulaan cerita ini aku maksudkan untuk menceritakan kisah romantika kita, tapi setelah aku telusuri ingatanku tentang hubungan kita ternyata aku tidak menemukan apa-apa selain tanda tanya. Tanda tanya pada kehadiranmu, kehadiranku, apakah kita sebenarya benar-benar hadir dan ada. Atau kita hanya ada dalam cerita pendek ini saja. Aku tidak menemukan jawaban pasti. Karena kepastian tidak benar-benar hadir disini, maka aku putuskan untuk menghadirkan akhir cerita pendek ini dengan kalimat "selamat ulang tahun untukmu." 


 


 


 


 


 


 


 


Yogyakarta, 2020.

09 Jun 2020 21:23
346
Yogyakarta, Indonesia
4 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: