Air beriak tanah pengampu
Diusung dipojok ruang tamu
Tak ada nalar mulut dibisu
Tanda si Aku yang harus memojok di ujung tamu
Masygul, sendu terancam
Serayu menatap rayu yang rancu
Sampai disini masih sama
Ramai tanpa terjamah
Bising dengan pendengaran tuli olehnya
Maya dunia, semarak meramal kesunyian
Tertindih, mengadu pada semesta
Manusia ramah yang hendak mati menuai anggun rayu pujian
Manusia
Manusia
Ma