Panduan Membeli Kopi
Cerpen
Kutipan Cerpen Panduan Membeli Kopi
Karya shintatiara
Baca selengkapnya di Penakota.id
Tempo hari aku ke kedai kopi dan teringat kamu. Jangan tanya apa kaitannya, jelas nggak ada. Namanya juga lagi rindu. Semua sah-sah saja kan?
~
Saat membayar, aku melihat struknya sambil senyum-senyum. Mas kasirnya sampai nglirik, mungkin takut aku kesurupan. Hehe, masnya betul, Otakku ini memang sering ketempelan kamu. Ah, biar! balik lagi ke struk.

Tadi aku senyum karena ingat kamu pasti selalu gugup tiap ke kedai kopi, kamu bingung mau pesan apa sampai menghabiskan waktu lama sekali. Lucu kamu itu, nggak suka kopi tapi nekat!
~
Jadi, ini aku buatkan panduan membeli kopi, biar kamu nggak usah repot pas milih. Kamu harus tau, begini caranya:
~
1.
Percaya diri! Setelah turun dari motor kesayanganmu itu, coba deh jalannya yang tegak, jangan nunduk melulu. Kamu harus seperti orang yang yakin dan seolah sudah sering ke kedai kopi. Kalau belum yakin, gimana? gampang, tinggal pura-pura saja. Kamu pasti tau caranya. Pura-pura tidak tau kalau aku menyukaimu saja kamu bisa, masa begini doang nggak sanggup?
~
2.
Lihat pelayannya, laki-laki atau perempuan. Kalau laki-laki, kamu pesan yang manis-manis saja., latte atau pun cappucino. Biasanya sesama lelaki tau hidup mereka keras dan pahit jadi tidak masalah sesekali butuh pemanis.
Kalau perempuan, tatap matanya lekat lalu berkatalah dengan tegas...
"Toraja sapan atau aceh gayo-nya ada? Single origin favorit saya tuh, mbak!"
~
Tapi setelahnya jangan ditambahi gombalan, "Lucu ya, mbak. Kopinya single sama kayak saya. Mbaknya juga sama nggak?"

Tolong jangan begitu. Repot. Nanti aku cemburu.
~
3.
Pilih tempat duduk yang jauh dari keramaian. Kalau kamu mendengar suara musik, pejamkan mata dan sesekali mengangguk. Ingat poin pertama, kamu harus seolah sudah sering pergi ke tempat-tempat seperti ini. Tidak perlu tengok kanan-kiri, nanti kamu tau kalau ada aku di situ. Nanti aku malu.
~~
4.
Kopi pesananmu datang. Cium aromanya dulu sebelum minum, lalu sruput pelan-pelan. Tidak usah buru-buru. Tidak perlu cepat-cepat. Kedai kopi diciptakan Tuhan agar kamu bisa parkir dan santai sejenak.
~
Iya, alasan lainnya karena aku mau lihat kamu lebih lama. Dari jauh tidak masalah asal kamu tetap tertangkap mataku.
~~
5.
Kopimu sudah habis. Saatnya berkemas dan pulang bagimu. Saatnya pulang dan berdoa bagiku..
~
~
Semoga kelak kita pulang ke rumah dengan daun pintu yang sama.
26 Jul 2018 14:33
114
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: