Pada suatu hari, saya tidak sengaja menemukan dan ditemukan oleh sebuah pintu. Bukan pintu biasa sebab cukup tinggi dan nampak kokoh, terbuat dari kayu jati dengan ornamen yang indah dan handle keemasan yang berwibawa. Untuk kali pertama, saya mencoba memberanikan diri untuk membuka diri, dan pintu itu membuka dengan sendirinya.

Pintu yang indah, dan ketika masuk terdapat sebuah ruangan yang juga cantik. Barangkali rasanya akan nyaman jika bisa tinggal disana, pikir saya. Lantai kayu yang hangat, sofa yang empuk, dan jendela dengan pemandangan taman. Barangkali bisa juga kita nikmati bersama secangkir teh menjelang sore.

Kemudian tak diduga, muncul sebuah tangga ajaib dekat jendela. Untuk kali pertama ini, saya mencoba melapangkan hati membuka diri lebih luas.

Perlahan saya naikki tangga itu. Satu langkah, dua langkah, sambil membayangkan hal terbaik di lantai atas. Saat sampai bordes, saya sempat ragu-ragu, namun sudah sejauh ini, pikir saya.

Saat beberapa langkah lagi sampai di lantai atas, tiba-tiba saja tangga itu lenyap. Brukkk!!!

Sakit.

Begini rasanya jatuh dari ketinggian.

Sampai sedikit sulit bangun, kaki saya terkilir.

Saya juga bertanya-tanya kenapa bisa sakit. Iya, mungkin sudah terlampau tinggi tangga yang saya naikki tadi.

Perlahan, ruangan indah tadi pun menghilang. Di hadapan saya berdiri sebuah pintu. Pintu kayu yang tak lagi membuka sendiri.