Kutipan Puisi
Kita di Ruang Tak Terbaca
Karya
tepianwarna
Baca selengkapnya di
Penakota.id
atas halaman-halaman yang terluka, kita terpekur membasuh diri pada celahnya yang menganak arus. kau menamakannya kamar persinggahan. bagi raga yang letih mengelana.
aku mengarak langit dalam ruang, membaca kita yang tak terlacak, menguak keberadaan kita yang tak terbaca. kau mengeja keinginan-keinginan fana. memiliki uang melimpah dan kekayaan yang tak ada habis.
"kita di ruang tak terbaca. mengelana waktu. membaca diri yang kehilangan arah. kita di musim yang menguak detik-detik pertemuan, entah di mana berlabuh."
Banjarbaru, Juli 2018
Unduh teks untuk IG story