: maulidan rahman siregar
penyair jadi seleb, ndan!
sementara puisi hilang suara
di tengah lalu-lalang medsos
dan gombal receh sepasang kenangan
melintas petang yang pensiun
tak apa, katamu.
masih banyak yang ingin cari puisi
barangkali sudah jadi ketetapan
dalam berkas nubuat
bahwa penyair-penyair masuk salon
menjadi seleb dadakan!
menyanyikan mars koplo milik mereka
di warung-warung kopi
meminum secangkir ingatan
kau lewat
di antara akun palsu
menonton siaran langsung
bapak presiden, bertanya
adakah harga
bagi puisi
jika bunyi hanya disulam
dalam keterasingan
kau lewat
di antara akun yang memasang wajah ngenes
mencari puisi-puisi lama
hidup dalam berkas kenangan
aku ingin jadi sapardi! menulis gerimis
biar tampak necis
dipuji netijen
sekaligus artis!
banjarbaru, juli 2019