hujan sembunyi ke balik puisi yang malu-malu
mengucap cinta. kekasih mencium perangai musim
yang sebentar lagi tunai, kemarau kembali
ke hulu-hulu mata, cemas berbisik
bukankah masih setia kutabung luka semalam
bekal pergi yang menuntut jalan sunyi para penyair
apakah senjakala
hanya iringan rahasia
setiap kesedihan kita
--kau cemburu--
sekadar puisi pengantar tidur
boleh kutaruh sepotong langit yang malu-malu
menyembunyikan kekasih ke balik puisi
puisi yang sesekali menangis
melihat minggu yang terbakar
di koran ibukota, sendiri menabung air mata
--kau geram--
menilik hujan, senjakala
mengembalikan seratus dongeng cinta yang celaka
cinta yang menyala
ke hulu-hulu mata
2019