minggu membakarmu
merayakan upacara
di bibirmu
rekah kata
mencumbu mawar yang mekar diam-diam
menuju hati yang berkobar
karena cinta
telah mengabarkan
amsal segala jiwa
pengharapan mimpi yang nakal
merayakan gairah
dari nyala bibirmu
serupa kopi
diseduh banaspati
aku tak
ingin
pergi
juga bermimpi
--semua yang berkhayal--
membayangkanmu putik bunga
gampang terpetik
tapi cinta bukan perihal kebahagiaan yang membakar rupa purnama
hanya daun-daun luruh
menggemuruh suara ibu
di relung jauh
memanggil kamu
tak ada jawaban, cintaku
derai musim mengarak masa lalu
antara tikungan waktu, kulabuhkan segala puisi
muara singgah sedihmu
seduh bibir penghujan yang diam terpejam menafsirmu
--karena dalam sajak yang kangen, cinta selalu berontak meminta peluk yang menaklukkan bahasa langit--
2020