KAU: GRAVITASI DI PUISI AKU
Puisi
Kutipan Puisi KAU: GRAVITASI DI PUISI AKU
Karya terumbukata
Baca selengkapnya di Penakota.id
Sambil menunggu esok tiba, ada puisi yang minta tumpah. Ia, benda teramat bising dalam kepala yang sulit ditenangkan. Seharian ini ia mengurung diri di dalam dirinya sendiri dan malam ini, ia ingin sebuah perayaan: semacam kecupan selamat membaca kepada kau yang bermata cahaya.

Aku membayangkan cahaya mata kau seperti mata pedang yang menemui sasaran. Puisi ini akan tumpas dan mengendap ke dalam perasan kau dan akan sering kau pajang di etalase ingatan. Akan ada suatu kelak, misalnya, puisi ini juga akan menjadi coretan di dinding jantung kau yang akan kau bersihkan dengan air mata.

Sedangkan kau, sebagai bentuk terimakasih aku telah membaca puisi ini, akan aku sembunyikan dari tatapan curiga mata ibu aku yang kasih sayangnya tidak ingin diungguli siapapun. Tanpa ingin mengurangi rasa cinta aku kepada kau, ibu, dan Tuhanku, aku harus memberikan kau urutan ke tiga di dalam hidup aku secara berkebalikan.

Jika kau tidak sanggup, aku punya cara lain untuk menyiasati: kita mencoba untuk menjadi orang lain lagi dan jatuh cinta lagi. Aku ingin mengharapkan kau dan kau juga ingin mengharapkan aku. Di hari Minggu nanti, aku akan mengajak kau menonton film kesayangan kau di bioskop terdekat. Setelahnya, aku ingin mengajak kau ke suatu tempat yang tak diketahui. Di sana kita akan menghabiskan sisa popcorn sambil melihat api cinta bergelora menghapus semua perayaan.
16 Feb 2018 21:07
163
Kediri, Jawa Timur
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: