Aerophobia (bagian III)
Kutipan Puisi Aerophobia (bagian III)
Karya triskaidekaman
Baca selengkapnya di Penakota.id
Yang pertama ia pindai:
Itu gulma yang dibubur
Lalu kaldu miang encer dipupur
Lalu polong telanjang ditabur
Lalu buah rajang sembarang dicampur
Perlahan lidahnya mundur teratur
Menelan
Menelan dan menelan
Menelan dan menelan dan terlena
Ada gerakan
Ada angin
Ada pemberontakan
Perubahan ketinggian
Perhatian, perhatian!
Guncang
Lampu sabuk menyala
Ia merapal
Maki-makian yang itu
Sepotong ralat
Doa-doa yang dia hafal
Lalu ia pontang-panting ke kamar mandi
Tak lupa membawa korannya, matanya, doanya, awannya, dengung kupingnya
Semua ia tumpahkan habis
Hingga mereka terbilas
Bersama makanan yang telah mengampas
Lalu ia ingat, ada yang belum
“Mungkin nanti
Sesampainya di bandara berikut saja”
Ujarnya sambil meringkukkan badan
Membiarkan telapak-telapaknya dingin
Dengung kupingnya kini bukan main
Jempalitan
Menumpahkan isi perut
Isi dada
Isi hati
Isi kepala
Semoga masih ada waktu
Sampai ke bandara berikut


Jakarta, 10.02.2018
10 Feb 2018 19:16
156
Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: