Suaramu yang khas terekam jelas dalam ingatanku Pun, suara derap langkahmu telah hafal dalam pikiranku Saat dirimu duduk di sampingku, aku merasa nyaman dan enggan beranjak d...
Meskipun aku tahu bahwa langit yang kita tatap sama Namun, kamu berasal dari area yang berbeda Walaupun kita dalam zona waktu yang sama Tapi, bahasa ibumu dan ibuku tid...
Kamu seperti sebuah prosa Hanya dapat kubaca kata demi kata Aku berangan ingin berjumpa denganmu Lalu, aku bisa curahkan segala rasaku Tapi, mengapa ak...
Kamu begitu membuatku geram Tapi, mengapa rindu menyebut namamu? Hasratku sudah membuncak ingin bersua Tetap saja mulutku sungkan tuk ungkapkan Aku te...
Dalam bahasa Indonesia, kita menyebutnya jatuh cinta. Dalam bahasaku, aku menyebutnya sebagai kolase menunggu seseorang dengan perasaan paling mendebarkan yang disimpan diam-diam d...
Dalam tulisan yang tak kunjung bersuara pada lisan Kesepian masih setia menjadi goresan Kesunyian paling akrab mendatangi ketikan Kesendirian tak lagi berjarak dengan keakraban p...
Setelah terik bergantilah dengan rintik Tiada lagi peluk untuk jiwa yang pelik Jam pergi mengubur yang baik Menit habis disisir sebuah bisik Detik-detik, melahirkan naluri t...
Ruangan biru dengan jiwa yang tak kunjung baru Harapan mana yang tak berujung haru? Terkunci panas tak sedikitpun tersisa deru Langkah mana yang pantas dibu...
Kuterdiam membisu Kupandangi catatanku dulu Tentang mimpi yang menjadi anganku Masih teringat jelas bayangmu Dikala kau menyapaku Dikala rasa rindu yang tak pernah pud...
Dekap aku dalam pelukmu yang hangat Rangkul diriku dengan lenganmu yang kuat Beri aku sebuah kejutan yang menyengat Aku hanya membutuhkanmu sampai akhirat